Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)
Peran sentral guru sebagai manajer pembelajaran dalam kelas, rasanya belum dapat tergantikan dengan teknologi artifisial secanggih apa pun. Hal ini karena kehadiran seluruh diri guru secara fisik di dalam ruang-ruang kelas, merupakan representasi dari narasi besar tentang keseluruhan proses pembelajaran dengan berbagai bentuk relasi dan interaksi yang ada di dalamnya.
Sementara itu, teknologi sebagai produk tak bernyawa dan tak berperasaan, sesungguhnya hanya mengemban misi supporting belaka. Namun, jika guru tidak mau mengembangkan diri secara kontinyu dan beradaptasi dengan perubahan, tidak tertutup kemungkinan perannya akan semakin tereliminasi sehingga suatu saat bisa tergantikan. Kondisi ini bisa saja menjadi kenyataan karena kuat dan gencarnya intervensi teknologi, khususnya teknologi pembelajaran.
Dalam rangka pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru, sekaligus mendapatkan pemahaman yang lebih detail tentang praktik-praktik baik dan teknis implementasi kurikulum merdeka, maka guru-guru SD Negeri 60 Banda Aceh mengikuti pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Pelatihan dilaksanakan dari tanggal 21 s.d 25 Agustus 2023 di SD Negeri 53 Banda Aceh.
Para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini karena mendapatkan pengetahuan baru tentang praktik-praktik baik dalam proses pembelajaran, sesuai dengan tuntutan dan formulasi Kurikulum Merdeka (Kurma). Hal yang paling penting adalah apa yang didapatkan dalam pelatihan ini harus dilanjutkan dengan implementasi, yang didukung oleh kemauan untuk mengembangkan diri dengan belajar terus-menerus.
Guru yang baik adalah guru yang tidak pernah berhenti belajar dan berinovasi, sehingga mampu menginspirasi para siswanya. Apa yang dipelajari harus berujung pada penerapan atau praktik nyata. Hal ini karena mengetahui saja tidak cukup, harus menerapkan. Kemauan saja juga tidak cukup, harus melakukan.
Pengetahuan dan praktik baik tentang implementasi Kurikulum Merdeka yang diperoleh dalam pelatihan ini, harus bisa didiseminasikan kepada rekan sejawat dalam tim kerja masing-masing. Dengan demikian, semua guru (SD) akan menjadi pelaksana Kurikulum Merdeka yang mumpuni, terampil, kreatif, dan berintegritas. Pada akhirnya, semua guru (SD) juga akan menjadi lentera yang mampu menerangi langkah para siswa dalam menelusuri lorong-lorong ilmu untuk menjadi pribadi yang cerdas dan berkarakter.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Proses Belajar Mengajar di Banda Aceh Berlangsung Daring selama PON 2024
- Serba Serbi “Po Meurah” Maskot PON Aceh 2024
- Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SDN 60 Banda Aceh
- PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DALAM JARINGAN (PPDB ONLINE )
Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :
Komentar :
Kembali ke Atas